Nurul Baroroh
Firman Allah surat al-an’am ayat 112 sebagai berikut:
وَكَذَالِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ
عَدُوًّا شَيَاطِيْنَ اْلْاِنْسِ وَاْلجِنِّ يُوْحِي بَعْضُهُمْ اِلَى بَعْضٍ
زُخْرُفَ اْلقَوْلِ غُرُوْرًا قلى وَلَوْشَـاءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوْهُ
فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُوْن
Yang artinya:
Dan demikianlah untuk setiap
nabi, Kami menjadikan musuh, yang terdiri dari setan-setan manusia dan jin,
sebagian mereka membisikan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah
sebagai tipuan. Dan kalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak akan
melakukannya, maka biarkanlah mereka bersama (kebohongan) yang mereka
ada-adakan (Q.S. 6: 112).
“Dunia adalah
hikmah bagi manusia, sedangkan akhirat adalah seluruhnya qudroh. Yang pertama
berlandaskan kebijaksanaan, sementara yang kedua berpatokan pada kekuasaan
(kekuatan). Meski demikian jangan abaikan kerja di rumah hikmah, dan jangan
lemahkan kekuatan di rumah qudroh. Beramallah di rumah hikmah dengan hikmah
kebjaksanaan-Nya dan jangan bersandar pada qudroh kekuasaan-Nya. Jangan kau
jadikan takdir sebagai dalih, sehingga engkau berargumentasi dengannya dan
mengabaikan amalmu. Berdalih karena takdir merupakan argumentasi para pemalas.
Dalih karena takdir hanya bisa digunakan untuk selain wacana perintah dan
larangan.” Begitulah sepenggal paragraf yang ku baca dari buku yang berjudul Lautan
Hikmah Kekasih Allah yang merupakan terjemahan dari kitabnya Syekh Abdul Qadir
Jailani yakni kitab Al-Fath Ar-Rabbani wa Al-Faydl Ar-Rahmani. Sungguh
hati ini terenyuh dan tersentuh hingga ke relung-relung jiwa, bahkan menggugah
gejolak rohani. Tanpa sadar air mata ini berlinang dan berfikir, dalam hatiku
berkata “Benar sekali yang dikatakan sahabatku bahwa dunia tak seindah yang
ada di bayangan kita, kebanyakan semua adalah manipulasi yang dilakukan oleh
setan. Apalagi di zaman sekarang, sudah terlihat jelas bagaimana setan menjerat
manusia dengan segala macam cara lewat media manusia pula, sehingga harus mencari celah yang benar agar tidak
masuk dalam jaring setan.”
Sungguh tak kuasa hati
ini meniti kehidupan yang begitu pelik dengan rona-rona yang penuh dengan
gemerlapan dunia. Dan terasa butuh penyandar
hati, agar bisa tegak menuju ridlo-Nya, hingga dialah sahabatku yang
selalu membimbingku dan menuntunku menuju jalan yang insyaallah Allah SWT
ridhoi. Dia seperti sesosok malaikat yang datang untuk selalu meluruskanku
disaat aku berbelok arah dan tak henti-hentinya untuk selalu berikan aku
nasehat dan solusi terbaik. Karena sahabat yang terbaik adalah seseorang yang
selalu memberikan cahayanya sebagai penerang
ketika kita dalam kegelapan, menjadi pegangan ketika kita akan
tergelincir, dan selalu ada di kala kondisi apapun. Seperti dalam kitab Ta’lim
Muta’alim karangannya imam Az-Zarnuji bahwa ketika ada teman yang buruk tingkah
lakunya maka jauhilah, karena tingkah lakunya akan menular padamu ketika kamu
berteman dengannya, dan ketika kamu bertemu teman yang bagus tingkah lakunya
maka dekatilah agar kamu dapat bertingkah laku baik seperti temanmu dan kamu
tidak akan rugi dikemudian hari.
Begitulah sahabatku,
dia adalah sosok yang baik, rajin, taat dalam beribadah, sopan santun, pandai
dalam segala bidang, dan dia tidak pernah memilih-milih dalam berteman. Baginya
dunia adalah semu yang tidak perlu diunggul-unggulkan. Namun juga tidak bisa
diabaikan karena kita harus bijaksana dalam menjalani kehidupan, agar tidak
terperosok dalam jurang setan. Dan kebijaksanaan tersebut nantinya akan
menjadikan kita penguasa di rumah qudroh dan hal tersebut tidak mudah untuk
dijalani, karena perjalanan disertai cobaan itu pasti ada dan semua itu terjadi
di rumah hikmah yakni dunia.
Perlu diketahui bahwa
jangan sesekali bersandar pada dunia hingga dalam mata kita dunia adalah
segala-galanya dan juga jangan sesekali bersandar pada akhirat hingga dunia
menjadi tak berarti dan terabaikan. Karena keduanya ibarat jembatan gantung
yang kecil, sempit, dan panjang. Bila kita berhati-hati dan konsisten pasti
kita akan sampai pada tujuan hidup kita yakni ridlo Allah SWT.
Tulisan ini bukanlah
kisah ataupun cerita, namun tulisan ini adalah nasehat-nasehat dari sahabatku
yang aku bagikan kepada para pembaca. Mudah-mudahan bermanfaat bagi para
pembaca dan orang-orang yang mau mengamalkannya. Amin
Alamat: Ds. Tambahmulyo Rt 1 Rw 3 Kecamatan Jakenan
Kabupaten Pati Jawa Tengah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar