MAKALAH
AKAR (RADIX)
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah struktur perkembangan tumbuhan 1
Dosen pengampu:
Dr. Evika Sandi
Savitri, M. P
Disusun oleh:
Muhammad Faiz
Nasrullah (13620115)
Rizkiyah Amaliyah
N. (13620116)
Herlina Dwi
Aprilia (13620117)
Army Purwanti
(13620118)
Nurul Baroroh
(13620119)
Eka Fitriyah
(13620120)
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULAMA MALIK
IBRAHIM
MALANG
2014
KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الحيم
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul AKAR (RADIX) dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Struktur
Perkembangan Tumbuhan 1. Penulisan makalah ini dapat terselesaikan atas
bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Dr. Evika Sandi Savitri, M. P sebagai dosen pengampu mata kuliah Struktur Pekembangan
Tumbuhan 1.
2. Orang tua yang telah banyak memberikan dukungan dan sumbangan moral
maupan material.
3. Teman-teman yang telah banyak membantu penulisan makalah ini, sehingga dapat
terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Malang, 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ..................................................................................................... i
DAFTAR
ISI .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang.............................................................................................. 1
1.2
Rumusan Masalah........................................................................................ 2
1.3
Tujuan........................................................................................................... 2
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Akar............................................................................................ 3
2.2 Fungsi-fungsi Akar....................................................................................... 3
2.3 Bagian-bagian Akar...................................................................................... 4
2.4 Sistem perakaran........................................................................................... 5
2.5 Akar Tunggang............................................................................................. 6
2.6 Akar Serabut................................................................................................. 7
2.7 Akar dengan Fungsi Khusus........................................................................ 8
BAB
III PENUTUP
3.1
Kesimpulan.................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumbuh-tumbuhan yang berada di alam ini
memiliki banyak jenis yang berbeda-beda terutama pada spermatophyta (tumbuhan
berbiji) dan pteridophyta (tumbuhan paku-pakuan) dengan bagian-bagian pokok
yang sama sebagai penyerapan, pengolahan, pengangkutan, dan penimbunan zat-zat
makanan. Bagian-bagian pokok tersebut adalah
akar, batang, dan daun. Semua bagian-bagian pokok pada tumbuh-tumbuhan tersebut
secara langsung atau tidak langsung berguna untuk menegakkan kehidupan
tumbuhan. Di dalam morfologi tumbuhan yakni ilmu yang mempelajari bagian dan susunan
tumbuh-tumbuhan hanya membicarakan tumbuh-tumbuhan yang berupa kormus. Kormus
merupakan tumbuh-tumbuhan yang hanya dimiliki oleh Pteridophyta
(tumbuhan paku-pakuan) dan Spermatophyta (tumbuhan biji), sehingga ahli
tumbuh-tumbuhan menempatkan dua golongan tersebut ke dalam kelompok Cormophyta
(tumbuhan kormus).
Salah satu
bagian dari tumbuhan yakni akar yang memiliki karakter penting
untuk dievaluasi adalah morfologi
akar, karena kemampuan akar
mengabsorbsi air dengan memaksimalkan
sistem perakaran merupakan salah
satu pendekatan utama untuk
mengkaji kemampuan adaptasi tanaman terhadap kekurangan
air (Efendi 2009).
Makalah ini akan membahas dan menguraikan
tentang morfologi tumbuhan berupa akar (radix), yang merupakan bagian
pokok dari tumbuh-tumbuhan sehingga disebut dengan alat hara (Organum Nutritivum)
yang fungsinya sebagai memperkokoh berdirinya tumbuh-tumbuhan, menyerap air dan
zat-zat makanan yang terlarut di dalam air, mengangkut air dan zat-zat makanan,
dan kadang juga sebagai penimbun makanan. Seperti
dalam firman Allah SWT surat Ibrahim ayat 24 sebagai berikut:
اَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللهُ مَثَلاً كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ
طَيِّبَةٍ اَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ◌
Artinya:
"Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah
telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya
(menjulang) ke langit,
Ayat diatas menjelaskan bahwa akarnya teguh
menunjukkan akarnya yang
kuat menancap ke bumi. Di antara fenomena kekuasaan Allah Swt, Ia
telah menjadikan kesesuaian/keseimbangan antara batang-batang pohon dan
akar-akarnya. Setiap kali batangnya semakin besar dan banyak, maka akar-akarnya pun
semakin kuat, banyak dan dalam. Demikian itu untuk menjaga cabang-cabangnya
dari terpaan angin-angin topan dan banjir. Cabangnya
menjulang ke langit menunjukkan
pertumbuhannya menaik dan menjulang menuju langit. Telah diketahui bahwa fungsi
akar ialah mengantarkan bahan makanan ke cabang-cabang dan daun pohon.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Apa
pengertian akar?
2.
Apa
saja sifat-sifat akar?
3.
Bagaimana
bentuk-bentuk akar?
4.
Bagaimana
sistem perakaran pada akar?
5.
Bagaimana
bentuk-bentuk akar tunggang dilihat dari percabangannya?
6.
Apa
saja sifat dan tugas khusus akar dilihat dari cara-cara hidupnya?
1.3
Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk
mengetahui pengertian akar.
2.
Untuk
mengetahui sifat-sifat akar.
3.
Untuk
mengetahui bentuk-bentuk akar.
4.
Untuk
mengetahui sistem perakaran pada akar.
5.
Untuk
mengetahui bentuk-bentuk akar tunggang dilihat dari percabangannya.
6.
Untuk
mengetahui sifat dan tugas khusus akar dilihat dari cara-cara hidupnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Akar
Akar adalah bagian pokok yang nomor
tiga (di samping batang dan daun) bagi tumbuhan yang tumbuhnya telah merupakan
kormus. Akar biasanya mempunyai sifat-sifat berikut:[1]
1.
Merupakan
bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke
pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop), meninggalkan
udara dan cahaya.
2.
Tidak
berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau
sisik-sisik maupun bagian-bagian lainnya.
3.
Warna
tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
4.
Tumbuh
terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah jika dibanding
dengan batang.
5.
Bentuknya
seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah.
Seperti gambar akar tunggang dibawah ini:
Gambar 2.1 akar tunggang
2.2 Fungsi-Fungsi
Akar
Akar bagi tumbuhan mempunyai fungsi atau tugas untuk:[2]
1.
Memperkuat
berdirinya tumbuhan.
2.
Untuk
menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air tadi dari dalam
tanah.
3.
Mengangkut
air dan zat-zat makanan tadi ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang
memerlukan.
4.
Kadang-kadang
sebagai tempat untuk penimbunan makanan
seperti gambar di bawah ini:
Gambar 2.2
2.3
Bagian-Bagian Akar
Pada akar umumnya dapat
dibeda-bedakan bagian-bagian berikut[3]:
1.
Leher
akar atau pangkal akar (collum), yaitu bagian akar yang
bersambung dengan pangkal batang.
2.
Ujung akar (apex radicis),
bagian akar yang paling muda, terdiri atas jaringan-jaringan yang masih dapat
mengadakan pertumbuhan.
3.
Batang akar (corpus
radicis), bagian akar yang terdapat antara leher akar dan ujungnya.
4.
Cabang-cabang akar (radix
lateralis), yaitu bagian-bagian akar yang tak langsung bersambungan dengan
pangkal batang, tetapi keluar dari akar pokok dan masing-masing dapat
mengadakan percabangan lagi.
5.
Serabut akar (fibrilla
radicalis), cabang-cabang akar yang halus-halus dan berbentuk serabut.
6.
Rambut-rambut akar atau
bulu-bulu akar (pilus radicalis), yaitu bagian akar yang
sesungguhnya hanyalah merupakan penonjolan sel-sel kulit luar akar yang
panjang. Bentuknya seperti bulu atau rambut, oleh sebab itu dinamakan rambut
akar atau bulu akar. Dengan adanya rambut-rambut akar inibidang penyerapan akar
menjadi amat diperluas, sehingga lebih banyak air dan zat-zat makanan yang
dapat dihisap.
7.
Tudung akar (calyptra), yaitu bagian
akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas jaringan yang berguna untuk
melindungi ujung akar yang masih muda dan lemah.
Seperti gambar dibawah ini:
Gambar 2.3
Bagian-bagian akar seperti rambut-rambut akar merupakan bagian yang
sifatnya sementara, artinya umurnya pendek dan hanya terdapat pada bagian ujung
ujung akar saja. Jika akar bertambah panjang, rambut-rambut akar yang paling
jauh dengan ujung lalu mati, tetapi diganti dekat dengan ujungnya diganti
dengan yang baru.
Tudung akar sebagai pelindung ujung akar dalam menembus tanah
merupakan bagian yang dipinggirnya selalu aus, dan dari dalam bagian yang aus
itu diganti pula dengan yang baru.
2.4
Macam-Macam Sistem Perakaran
Sewaktu tumbuhan masih kecil
yaitu bentuk lembaga dalam biji, calon akar itu sudah ada, dan disebut akar
lembaga (radicula). Pada perkembangan lanjutannya, kalau biji mulai
berkecambah sampai menjadi tumbuhan dewasa, akar lembaga akan memperlihatkan
perkembangan yang berbeda hingga pada tumbuhan lazimnya dibedakan dua sistem
perakaran:
1.
Sistem akar tunggang, jika akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang
bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok yang berasal
dari akar lembaga disebut dengan akar tunggang (radix primaria). Susunan
akar yang demikian ini biasanya terdapat pada tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae)
dan tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae). Seperti gambar di bawah ini:
Gambar 2.4.1
akar tunggang
2.
Sistem akar serabut, yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan
selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih
sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang. Akar-akar ini karena bukan
berasal dari calon akar yang asli dinamakan akar liar. Bentuknya seperti
serabut, oleh karena itu dinamakan akar serabut (radix adventicia).
Seperti gambar di bawah ini:
Gambar 2.4.2 akar serabut
2.5 Akar Tunggang
Akar tunggang hanya kita jumpai kalau tumbuhan hanya
ditanam dari biji. Walaupun dari golongan biji belah (Dicotylidoneae), suatu
tumbuhan tak akan mempunyai akar tunggang, jika tidak ditanam dari biji,
seperti misalnya berbagai jenis tanaman budidaya yang diperbanyak dari
cangkokan atau setek.
Melihat percabangan dan bentuknya, akar tunggang dapat
dibedakan dalam:
a.
Akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit
bercabang, dan jika ada cabangnya hanya terdiri dari akar-akar halus berbentuk
serabut. Akar tunggang yang demikian seringkali berhubungan dengan fungsinya
sebagai tempat penimbunan zat makanan cadangan lalu mempunyai bentuk yang
istimewa, misalnya :
1.
Berbentuk sebagai tombak (fusiformis), pangkalnya besar meruncing ke ujung dengan serabut -
serabut akar sebagai percabangan. Misalnya lobak (Raphanus sativa L), wortel (Daucus
carota l) dan yang lainnya.
Gambar 2.5.1 wortel
2.
Berbentuk gasing (napiformis), pangkal akar besar membulat, akar – akar serabut
sebagai cabang hanya pada ujung yang sempit meruncing, seperti pada bangkuang (Pachyrrhizus erosus Urb).
Gambar 2.5.2 bengkuang
3.
Berbentuk benang (filoformis), jika akar tunggang kecil panjang seperti akar serabut
saja dan juga sedikit sekali bercabang, misalnya pada kratok (Phaseolus lunatus L) .
b.
Akar tunggang yang bercabang (ramosus). Akar tunggang ini
berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus kebawah, bercabang – cabang banyak, dan
cabang – cabangnya bercabang lagi, sehingga dapat memberi kekuatan yang lebih
besar kepada batang.
2.6
Akar Serabut
Mengenai akar – akar pada sistem akar serabut dapat
dikemukakan hal – hal seperti berikut :
a.
Akar yang menyusun akar serabut kecil – kecil berbentuk
benang, misalnya pada padi (Oryza sativa
L).
Gambar
2.6.1 padi
b.
Akar – akar serabut kaku keras dan cukup besar seperti
tambang, misalnya pada pohon kelapa (Cocus
necifera L).
Gambar
2.6.2 pohon kelapa
c.
Akar serabut besar – besar, hampir sebesar lengan, masing
– masing tidak banyak memperlihatkan percabangan, misalnya pada pandan (Pandanus tectorius 501).
Gambar
2.6.3 pandan
2.7
Akar dengan Fungsi Khusus
Berhubung dengan cara – cara hidup yang harus disesuaikan
dengan keadaan-keadaan
tertentu. Akar-akar mempunyai sifat dan tugas khusus. Maka dapat dibagi menjadi beberapa macam misalnya :
1. Akar
gantung atau akar udara (radix aereus)
Akar
sepenuhnya berada di atas tanah. Menggantung di udara dan tumbuh kearah tanah.
Bergantung pada tingginya tempat permukaan keluarnya. Selama masih menggantung
akar ini hanya dapat menolong menyerap air dan zat gas dari udara dan sering
kali mempunyai jaringan khusus untuk menimbun air atau udara yang disebut
velamen contohnya akar anggrek kalajengking (Arahnis flosaeris), tetapi
setelah mencapi tanah. Bagian yang
masuk tanah lalu berkelakuan seperti akar biasa, menyerap air dan makanan dari
tanah. Bagian yang ada diatas tanah sering kali berubah menjadi batang, seperti
beringin (ficus benjamina L.)
Gambar 2.6.5 anggrek kalajengking Gambar 2.6.6 pohon beringin
2. Akar
penghisap atau penggerek (haustorium)
Akar ini terdapat pada tumbuhan yang hidup sebagai parasit seperti benalu (Loranthus). Berguna untuk menyerap air maupun zat makanan
dari inangnya. Dapat pula merupakan akar – akar pendek yang melekat pada tuan
rumahnya, tetapi juga menghisap air dan zat – zat makanannya, misalnya pada
endak – endak cacing (Cuscutha australia R.
BR).
Gambar 2.6.7 benalu Gambar
2.6.8 endak-endak cacing
3.Akar Pelekat (radix adligans)
Akar – akar yang
keluar dari buku – buku batang tumbuhan memanjat dan berguna untuk menempel
pada penunjangnya saja,misalnya daun sirih (Piper
betle L).
Gambar 2.6.9 sirih
4.Akar pembelit ( cirrhus radicalis)
Akar ini berfungsi untuk
memanjat, tetapi dengan memeluk penunjangnya, misalnya pada panili (Vanilla planifolia Andr).
Gambar 2.6.10 panili
5. Akar nafas (pneomatophora)
Cabang – cabang akar yang tumbuh tegak lurus keatas
hingga muncul dari permukaan tanah. Akar ini mempunyai banyak liang – liang
atau celah untuk jalan masuknya udara yang diperlakukan untuk pernafasan,
misalnya pada kayu api (Avicennia)
.
Gambar 2.6.11 kayu api
6.Akar Tunjang
Akar penunjang adalah akar pohon
pandan dan bakau. Akar ini berguna untuk menunjang batang agar tidak rebah.
Akar ini tumbuh dari bagian bawah akar ke segala arah.
Gambar 2.6.12 pohon bakau Gambar 2.6.13 pandan
7.Akar Lutut
Bagian
akar yang tumbuh keatas kemudian memebengkok lagi masuk kedalam tanah, sehingga
membentuk gambaran seperti lutut yang dibengkokkan, akar ini berguna untuk
kepentingan pernafasan misalnya pada pohon tanjang ( Bruguleranparvifolia).
Gambar 2.6.14 pohon tanjang
8. Akar Banir
Akar yang membentuk seperti papan
yang diletakkan miring untuk memeperkokoh berdirinya batang pohon yang tinggi
besar, misalnya sukun (Artocarpus
communis),kenari
(Canarium
commune L.).
Gambar 2.6.13 pohon kenari
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Kesimpulan
dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Akar adalah bagian pokok yang nomor tiga (di samping batang dan daun)
bagi tumbuhan yang tumbuhnya telah merupakan kormus.
2.
Fungsi-fungsi
akar yakni: Memperkuat berdirinya tumbuhan, untuk menyerap air dan zat-zat
makanan yang terlarut di dalam air tadi dari dalam tanah, mengangkut air dan
zat-zat makanan tadi ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan, dan
kadang-kadang sebagai tempat untuk
penimbunan makanan
3.
Bagian-bagian
akar terdiri dari: leher akar atau pangkal akar (collum), ujung akar
(apex radicis), batang akar (corpus radicis), cabang-cabang akar (radix
lateralis), serabut akar (fibrilla radicalis), rambut-rambut akar
atau bulu-bulu akar (pilus radicalis), dan tudung akar (calyptra).
4.
Macam-macam
sistem perakaran ada 2 yakni: sistem akar tunggang dan sistem akar serabut.
5.
Dilihat
dari percabangan dan bentuknya, akar dibedakan menjadi 2 yakni: Akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang
dan akar tunggang yang bercabang (ramosus).
6.
Dilihat dari
cara-cara hidup, akar-akar mempunyai tugas khusus yakni: akar udara atau akar
gantung (radix aereus), akar penggerak atau akar penghisap (haustorium), akar
pelekat (radix adligans), akar pembelit (cirrhus radicalis), akar nafas
(pneumatophora), akar tunjang, akar lutut, dan akar banir.
DAFTAR
PUSTAKA
Ai,
Nio Song dan Torey, Patricia. 2013. Karakter morfologi akar sebagai indikator
kekurangan air pada tanaman (Root morphological characters as water-deficit
indicators in plants). Jurnal Bioslogos. Vol. 3. No. 1
Campbell,
Neil A dan Reece, Jane B. 2003. Biologi Edisi Kedua Jilid Delapan.
Jakarta: Erlangga
Efendi R (2009) Metode dan karakter seleksi toleransi
genotipe jagung terhadap cekaman
kekeringan. Tesis. FMIPA, Bogor
Rosanti,
Dewi. 2013. Morfologi Tumbuhan.Jakarta: Erlangga
Tjitrosoepomo,
Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM PRESS
[1]
Gembong Tjitrosoepomo, 2009, Morfologi Tumbuhan, Yogyakarta, Gadjah Mada
University, hlm 91.
[2]
Ibid.
[3]
Ibid 91-92.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar