Senin, 20 Oktober 2014

makalah akar (radix)






   MAKALAH
AKAR (RADIX)
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah struktur perkembangan tumbuhan 1
Dosen pengampu:
Dr. Evika Sandi Savitri, M. P

https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTJwtceXOKJC2Jr5GPLXXpyeFszyhDyHXZ8W5rxd2_SM1FCnQzM

Disusun oleh:
Muhammad Faiz Nasrullah (13620115)
Rizkiyah Amaliyah N. (13620116)
Herlina Dwi Aprilia (13620117)
Army Purwanti (13620118)
Nurul Baroroh (13620119)
Eka Fitriyah (13620120)

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULAMA MALIK IBRAHIM
MALANG
2014



KATA  PENGANTAR
بسم الله الرحمن الحيم
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul AKAR (RADIX) dengan  tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Struktur Perkembangan Tumbuhan 1. Penulisan makalah ini dapat terselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.      Dr. Evika Sandi Savitri, M. P sebagai dosen pengampu mata kuliah Struktur Pekembangan Tumbuhan 1.
2.      Orang tua yang telah banyak memberikan dukungan dan sumbangan moral maupan material.
3.      Teman-teman yang telah banyak membantu penulisan makalah ini, sehingga dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun  sangat penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Malang, 2014


Penulis


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang.............................................................................................. 1
1.2   Rumusan Masalah........................................................................................ 2
1.3   Tujuan........................................................................................................... 2
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Akar............................................................................................ 3
2.2 Fungsi-fungsi Akar....................................................................................... 3
2.3 Bagian-bagian Akar...................................................................................... 4
2.4 Sistem perakaran........................................................................................... 5
2.5 Akar Tunggang............................................................................................. 6
2.6 Akar Serabut................................................................................................. 7
2.7 Akar dengan Fungsi Khusus........................................................................ 8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 14



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Tumbuh-tumbuhan yang berada di alam ini memiliki banyak jenis yang berbeda-beda terutama pada spermatophyta (tumbuhan berbiji) dan pteridophyta (tumbuhan paku-pakuan) dengan bagian-bagian pokok yang sama sebagai penyerapan, pengolahan, pengangkutan, dan penimbunan zat-zat makanan. Bagian-bagian pokok tersebut adalah akar, batang, dan daun. Semua bagian-bagian pokok pada tumbuh-tumbuhan tersebut secara langsung atau tidak langsung berguna untuk menegakkan kehidupan tumbuhan. Di dalam morfologi tumbuhan yakni ilmu yang mempelajari bagian dan susunan tumbuh-tumbuhan hanya membicarakan tumbuh-tumbuhan yang berupa kormus. Kormus merupakan tumbuh-tumbuhan yang hanya dimiliki oleh Pteridophyta (tumbuhan paku-pakuan) dan Spermatophyta (tumbuhan biji), sehingga ahli tumbuh-tumbuhan menempatkan dua golongan tersebut ke dalam kelompok Cormophyta (tumbuhan kormus).
Salah  satu bagian dari tumbuhan yakni akar yang memiliki karakter  penting  untuk  dievaluasi adalah  morfologi  akar,  karena kemampuan  akar  mengabsorbsi  air dengan  memaksimalkan  sistem perakaran  merupakan  salah  satu pendekatan  utama  untuk  mengkaji kemampuan  adaptasi  tanaman terhadap  kekurangan  air  (Efendi 2009).
Makalah ini akan membahas dan menguraikan tentang morfologi tumbuhan berupa akar (radix), yang merupakan bagian pokok dari tumbuh-tumbuhan sehingga disebut dengan alat hara (Organum Nutritivum) yang fungsinya sebagai memperkokoh berdirinya tumbuh-tumbuhan, menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air, mengangkut air dan zat-zat makanan, dan kadang juga sebagai penimbun makanan. Seperti dalam firman Allah SWT surat Ibrahim ayat 24 sebagai berikut:
اَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللهُ مَثَلاً كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ اَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ◌
Artinya:
"Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,
Ayat diatas menjelaskan bahwa akarnya teguh menunjukkan akarnya yang kuat menancap ke bumi. Di antara fenomena kekuasaan Allah Swt, Ia telah menjadikan kesesuaian/keseimbangan antara batang-batang pohon dan akar-akarnya. Setiap kali batangnya semakin besar dan banyak, maka akar-akarnya pun semakin kuat, banyak dan dalam. Demikian itu untuk menjaga cabang-cabangnya dari terpaan angin-angin topan dan banjir. Cabangnya menjulang ke langit menunjukkan pertumbuhannya menaik dan menjulang menuju langit. Telah diketahui bahwa fungsi akar ialah mengantarkan bahan makanan ke cabang-cabang dan daun pohon.
1.2  Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Apa pengertian akar?
2.      Apa saja sifat-sifat akar?
3.      Bagaimana bentuk-bentuk akar?
4.      Bagaimana sistem perakaran pada akar?
5.      Bagaimana bentuk-bentuk akar tunggang dilihat dari percabangannya?
6.      Apa saja sifat dan tugas khusus akar dilihat dari cara-cara hidupnya?
1.3  Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui pengertian akar.
2.      Untuk mengetahui sifat-sifat akar.
3.      Untuk mengetahui bentuk-bentuk akar.
4.      Untuk mengetahui sistem perakaran pada akar.
5.      Untuk mengetahui bentuk-bentuk akar tunggang dilihat dari percabangannya.
6.      Untuk mengetahui sifat dan tugas khusus akar dilihat dari cara-cara hidupnya.



 
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Akar
            Akar adalah bagian pokok yang nomor tiga (di samping batang dan daun) bagi tumbuhan yang tumbuhnya telah merupakan kormus. Akar biasanya mempunyai sifat-sifat berikut:[1]
1.      Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya.
2.      Tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainnya.
3.      Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
4.      Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah jika dibanding dengan batang.
5.      Bentuknya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah.
Seperti gambar akar tunggang dibawah ini:
Gambar 2.1 akar tunggang
2.2 Fungsi-Fungsi Akar
Akar bagi tumbuhan mempunyai fungsi atau tugas untuk:[2]
1.      Memperkuat berdirinya tumbuhan.
2.      Untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air tadi dari dalam tanah.
3.      Mengangkut air dan zat-zat makanan tadi ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan.
4.      Kadang-kadang sebagai tempat untuk  penimbunan makanan seperti gambar  di bawah ini:
modifikasi akar tunggang sebagai cadangan makanan
Gambar 2.2

2.3 Bagian-Bagian Akar
            Pada akar umumnya dapat dibeda-bedakan bagian-bagian berikut[3]:
1.      Leher akar atau pangkal akar (collum), yaitu bagian akar yang bersambung dengan pangkal batang.
2.      Ujung akar (apex radicis), bagian akar yang paling muda, terdiri atas jaringan-jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan.
3.      Batang akar (corpus radicis), bagian akar yang terdapat antara leher akar dan ujungnya.
4.      Cabang-cabang akar (radix lateralis), yaitu bagian-bagian akar yang tak langsung bersambungan dengan pangkal batang, tetapi keluar dari akar pokok dan masing-masing dapat mengadakan percabangan lagi.
5.      Serabut akar (fibrilla radicalis), cabang-cabang akar yang halus-halus dan berbentuk serabut.
6.      Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (pilus radicalis), yaitu bagian akar yang sesungguhnya hanyalah merupakan penonjolan sel-sel kulit luar akar yang panjang. Bentuknya seperti bulu atau rambut, oleh sebab itu dinamakan rambut akar atau bulu akar. Dengan adanya rambut-rambut akar inibidang penyerapan akar menjadi amat diperluas, sehingga lebih banyak air dan zat-zat makanan yang dapat dihisap.
7.      Tudung akar (calyptra), yaitu bagian akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi ujung akar yang masih muda dan lemah.
Seperti gambar dibawah ini:


Gambar 2.3
Bagian-bagian akar seperti rambut-rambut akar merupakan bagian yang sifatnya sementara, artinya umurnya pendek dan hanya terdapat pada bagian ujung ujung akar saja. Jika akar bertambah panjang, rambut-rambut akar yang paling jauh dengan ujung lalu mati, tetapi diganti dekat dengan ujungnya diganti dengan yang baru.
Tudung akar sebagai pelindung ujung akar dalam menembus tanah merupakan bagian yang dipinggirnya selalu aus, dan dari dalam bagian yang aus itu diganti pula dengan yang baru.
2.4 Macam-Macam Sistem Perakaran
  Sewaktu tumbuhan masih kecil yaitu bentuk lembaga dalam biji, calon akar itu sudah ada, dan disebut akar lembaga (radicula). Pada perkembangan lanjutannya, kalau biji mulai berkecambah sampai menjadi tumbuhan dewasa, akar lembaga akan memperlihatkan perkembangan yang berbeda hingga pada tumbuhan lazimnya dibedakan dua sistem perakaran:
1.      Sistem akar tunggang, jika akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok yang berasal dari akar lembaga disebut dengan akar tunggang (radix primaria). Susunan akar yang demikian ini biasanya terdapat pada tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) dan tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae). Seperti gambar di bawah ini:
                        
                 Gambar 2.4.1 akar tunggang
2.      Sistem akar serabut, yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang. Akar-akar ini karena bukan berasal dari calon akar yang asli dinamakan akar liar. Bentuknya seperti serabut, oleh karena itu dinamakan akar serabut (radix adventicia). Seperti gambar di bawah ini:
                                   
Gambar 2.4.2 akar serabut
2.5  Akar Tunggang
Akar tunggang hanya kita jumpai kalau tumbuhan hanya ditanam dari biji. Walaupun dari golongan biji belah (Dicotylidoneae), suatu tumbuhan tak akan mempunyai akar tunggang, jika tidak ditanam dari biji, seperti misalnya berbagai jenis tanaman budidaya yang diperbanyak dari cangkokan atau setek.
Melihat percabangan dan bentuknya, akar tunggang dapat dibedakan dalam:
a.       Akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang, dan jika ada cabangnya hanya terdiri dari akar-akar halus berbentuk serabut. Akar tunggang yang demikian seringkali berhubungan dengan fungsinya sebagai tempat penimbunan zat makanan cadangan lalu mempunyai bentuk yang istimewa, misalnya :
1.      Berbentuk sebagai tombak (fusiformis), pangkalnya besar meruncing ke ujung dengan serabut - serabut akar sebagai percabangan. Misalnya lobak (Raphanus sativa L), wortel (Daucus carota l) dan yang lainnya.
Gambar 2.5.1 wortel
2.      Berbentuk gasing (napiformis), pangkal akar besar membulat, akar – akar serabut sebagai cabang hanya pada ujung yang sempit meruncing, seperti pada bangkuang (Pachyrrhizus erosus Urb).
 
Gambar 2.5.2 bengkuang
3.      Berbentuk benang (filoformis), jika akar tunggang kecil panjang seperti akar serabut saja dan juga sedikit sekali bercabang, misalnya pada kratok (Phaseolus lunatus L) .
b.      Akar tunggang yang bercabang (ramosus). Akar tunggang ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus kebawah, bercabang – cabang banyak, dan cabang – cabangnya bercabang lagi, sehingga dapat memberi kekuatan yang lebih besar kepada batang.  
2.6 Akar Serabut
Mengenai akar – akar pada sistem akar serabut dapat dikemukakan hal – hal seperti berikut :
a.       Akar yang menyusun akar serabut kecil – kecil berbentuk benang, misalnya pada padi (Oryza sativa L).
Gambar 2.6.1 padi
b.      Akar – akar serabut kaku keras dan cukup besar seperti tambang, misalnya pada pohon kelapa (Cocus necifera L).
Gambar 2.6.2 pohon kelapa
c.       Akar serabut besar – besar, hampir sebesar lengan, masing – masing tidak banyak memperlihatkan percabangan, misalnya pada pandan (Pandanus tectorius 501).
Gambar 2.6.3 pandan
2.7 Akar dengan Fungsi Khusus
Berhubung dengan cara – cara hidup yang harus disesuaikan dengan keadaan-keadaan tertentu. Akar-akar mempunyai sifat dan tugas khusus. Maka dapat dibagi menjadi beberapa macam misalnya :
1.  Akar gantung atau akar udara (radix aereus)
Akar sepenuhnya berada di atas tanah. Menggantung di udara dan tumbuh kearah tanah. Bergantung pada tingginya tempat permukaan keluarnya. Selama masih menggantung akar ini hanya dapat menolong menyerap air dan zat gas dari udara dan sering kali mempunyai jaringan khusus untuk menimbun air atau udara yang disebut velamen contohnya akar anggrek kalajengking (Arahnis flosaeris), tetapi setelah mencapi tanah. Bagian yang masuk tanah lalu berkelakuan seperti akar biasa, menyerap air dan makanan dari tanah. Bagian yang ada diatas tanah sering kali berubah menjadi batang, seperti beringin (ficus benjamina L.)
ANGREK.jpg                  
Gambar 2.6.5 anggrek kalajengking                   Gambar 2.6.6 pohon beringin
2.   Akar penghisap atau penggerek (haustorium)
Akar ini terdapat pada tumbuhan yang hidup sebagai  parasit seperti benalu (Loranthus). Berguna untuk menyerap air maupun zat makanan dari inangnya. Dapat pula merupakan akar – akar pendek yang melekat pada tuan rumahnya, tetapi juga menghisap air dan zat – zat makanannya, misalnya pada endak – endak cacing (Cuscutha australia R. BR).
                     http://link.photo.pchome.com.tw/s08/huangshuzhen0407/48/127435967249/
Gambar 2.6.7 benalu                                                  Gambar 2.6.8 endak-endak cacing
3.Akar Pelekat  (radix adligans)
Akar – akar yang keluar dari buku – buku batang tumbuhan memanjat dan berguna untuk menempel pada penunjangnya saja,misalnya daun sirih (Piper betle L).
Gambar 2.6.9 sirih
4.Akar pembelit ( cirrhus radicalis)
            Akar ini berfungsi untuk memanjat, tetapi dengan memeluk penunjangnya, misalnya pada panili (Vanilla planifolia Andr).         
2004-05-14_Vanilla_planifolia_fruit
Gambar 2.6.10 panili
5. Akar nafas (pneomatophora)
Cabang – cabang akar yang tumbuh tegak lurus keatas hingga muncul dari permukaan tanah. Akar ini mempunyai banyak liang – liang atau celah untuk jalan masuknya udara yang diperlakukan untuk pernafasan, misalnya pada kayu api (Avicennia)
.http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSsh3oghITm0SDYqKz_VKSezQi6UvoTBiTmD34XF3nHU2mkqGOB
Gambar 2.6.11 kayu api

6.Akar Tunjang
            Akar penunjang adalah akar pohon pandan dan bakau. Akar ini berguna untuk menunjang batang agar tidak rebah. Akar ini tumbuh dari bagian bawah akar ke segala arah.
             

Gambar 2.6.12 pohon bakau                           Gambar 2.6.13 pandan

7.Akar Lutut
            Bagian akar yang tumbuh keatas kemudian memebengkok lagi masuk kedalam tanah, sehingga membentuk gambaran seperti lutut yang dibengkokkan, akar ini berguna untuk kepentingan pernafasan misalnya pada pohon tanjang ( Bruguleranparvifolia).
LUTUT.jpg
Gambar 2.6.14 pohon tanjang

       


8. Akar Banir
                  Akar yang membentuk seperti papan yang diletakkan miring untuk memeperkokoh berdirinya batang pohon yang tinggi besar, misalnya sukun (Artocarpus communis),kenari (Canarium commune L.).

                             
                              Gambar 2.6.13 pohon kenari


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan 
Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Akar adalah bagian pokok yang nomor tiga (di samping batang dan daun) bagi tumbuhan yang tumbuhnya telah merupakan kormus.
2.      Fungsi-fungsi akar yakni: Memperkuat berdirinya tumbuhan, untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air tadi dari dalam tanah, mengangkut air dan zat-zat makanan tadi ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan, dan kadang-kadang sebagai tempat untuk  penimbunan makanan
3.      Bagian-bagian akar terdiri dari: leher akar atau pangkal akar (collum), ujung akar (apex radicis), batang akar (corpus radicis), cabang-cabang akar (radix lateralis), serabut akar (fibrilla radicalis), rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (pilus radicalis), dan tudung akar (calyptra).
4.      Macam-macam sistem perakaran ada 2 yakni: sistem akar tunggang dan sistem akar serabut.
5.      Dilihat dari percabangan dan bentuknya, akar dibedakan menjadi 2 yakni: Akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang dan akar tunggang yang bercabang (ramosus).
6.      Dilihat dari cara-cara hidup, akar-akar mempunyai tugas khusus yakni: akar udara atau akar gantung (radix aereus), akar penggerak atau akar penghisap (haustorium), akar pelekat (radix adligans), akar pembelit (cirrhus radicalis), akar nafas (pneumatophora), akar tunjang, akar lutut, dan akar banir.








DAFTAR PUSTAKA
Ai, Nio Song dan Torey, Patricia. 2013. Karakter morfologi akar sebagai indikator kekurangan air pada tanaman (Root morphological characters as water-deficit indicators in plants). Jurnal Bioslogos. Vol. 3. No. 1
Campbell, Neil A dan Reece, Jane B. 2003. Biologi Edisi Kedua Jilid Delapan. Jakarta: Erlangga
Efendi  R (2009) Metode  dan karakter seleksi  toleransi  genotipe jagung  terhadap cekaman kekeringan.  Tesis.  FMIPA, Bogor
Rosanti, Dewi. 2013. Morfologi Tumbuhan.Jakarta: Erlangga
Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM PRESS




[1] Gembong Tjitrosoepomo, 2009, Morfologi Tumbuhan, Yogyakarta, Gadjah Mada University, hlm 91.
[2] Ibid.
[3] Ibid 91-92.

Tidak ada komentar: