MAKALAH
Mata kuliah Filsafat Ilmu
“Tanggung
Jawab Ilmuan dalam Menggali dan Mengembangkan Ilmu”
Dosen
Pengampu
Drs. H. Ahmad Barizi, MA.
Disusun
Oleh:
Fathiyya Nur Rachman (13620088)
Ahmad Bashori Alwi (13620093)
Nurul Baroroh (13620119)
Khairunnisa’ (13620127)
Siti Mufidatunniswah s (13620123)
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS
DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI
MAULANA
MALIK IBRAHIM MALANG
2014
KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الحيم
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Tanggung Jawab Ilmuan dalam
Menggali dan Mengembangkan Ilmu”dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
FILSAFAT ILMU. Penulisan makalah ini dapat terselesaikan atas
bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs.
H. Ahmad Barizi, MA sebagai dosen pengampu mata kuliah Filsafat
Ilmu
2. Orang tua yang telah banyak memberikan dukungan dan sumbangan moral
maupan material.
3. Teman-teman yang telah banyak membantu penulisan makalah ini, sehingga dapat
terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Malang, 22
Oktober 2014
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Allah
SWT menulis dengan jelas dalam surah Al- Mudattsir ayat 38:
كُلُّ نَفْسٍ بِما
كَسَبَتْ رَهين
Artinya: Tiap-tiap
diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya
Ayat ini, kita tahu bahwa Allah SWT menciptakan manusia
dengan segala potensinya untuk selalu berkarya dan menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat juga memilik tugas dan tanggung jawab yang harus dipenuhi.
Fungsi manusia sebagai khalifah/ wakil Allah di muka
bumi, ia mempunyai tanggung jawab untuk menjaga keseimbangan alam dan
lingkungannya tempat mereka tinggal. Manusia diberikan
kebebasan untuk mengeksplorasi, menggali sumber-sumber daya serta
memanfaatkannya dengan sebesar-besar kemanfaatan. Karena alam diciptakan untuk
kehidupan manusia sendiri. Untuk menggali potensi dan memanfaatkannya
diperlukan ilmu pengetahuan yang memadai. Hanya orang-orang yang memiliki ilmu
pengetahuan yang cukuplah atau para ilmuwan dan para intelektual yang sanggup
mengeksplorasi sumber alam ini. Akan tetapi para ilmuwan itu harus sadar bahwa
potensi sumber daya alam akan habis terkuras untuk pemenuhan kebutuhan hidup
manusia apabila tidak dijaga keseimbangannya.
Perkembangan
ilmu pengetahuan seperti sekarang ini tidaklah berlangsung secara tiba-tiba,
melainkan melalui proses bertahap dan evolutif. Karenanya, untuk memahami
sejarah perkembangan ilmu pengetahuan harus melakukan pembagian atau
klasifikasi secara periodik. Dalam setiap periode sejarah pekembangan ilmu
pengetahuan menampilkan ciri khas tertentu.
Perkembangan
pemikiran secara teoritis senantiasa mengacu kepada peradaban Yunani. Hal ini
didukung oleh beberapa faktor, antara lain: mitologi bangsa Yunani,
kesusastraan Yunani, dan pengaruh ilmu pengetahuan pada waktu itu yang sudah
sampai di Timur Kuno. Terjadi perkembangan ilmu pengetahuan di setiap
periode dikarenakan pola pikir manusia yang mengalami perubahan dari
mitos-mitos menjadi lebih rasionil. Manusia menjadi lebih proaktif dan kreatif
menjadikan alam sebagai objek penelitian dan pengkajian.
Oleh Karena itu,
dalam makalah singkat ini, penulis akan memaparkan tentang Tanggung Jawab
Ilmuan dalam Menggali dan Mengembangkan Ilmu. Hal ini merupakan sebatas
akumulasi pengetahuan yang dipahami oleh penulis dan tidak menutup kemungkinan
adanya khilaf dan keterbatasan literatur yang dipakai dalam menuliskan
sekelumit makalah singkat ini.
2.
Rumusan
Masalah
Rumusan
masalah dalam makalah ini diantaranya:
1. Apa
saja yang menjadi tanggung jawab ilmuan terhadap ilmu?
2. Apa
saja sikap yang harus dimiliki ilmuwan dalam menggali dan mengembangkan ilmu?
3. Bagaimana
peran ilmuwan dalam pengembangan ilmu?
3.
Tujuan
Tujuan
dituliskannya makalah ini diantaranya:
1. Untuk
mengetahui tanggung jawab ilmuan terhadap ilmu
2. Untuk
mengetahui sikap apa yang harus dimiliki ilmuwan dalam menggali dan mengembangkan
ilmu
3. Untuk
mengetahui peran ilmuwan dalam pengembangan ilmu
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Ilmuwan
Ilmuwan merupakan
profesi, gelar atau capaian professional yang diberikan masyarakat kepada
seorang yang mengabdikan dirinya. Pada kegiatan penelitian ilmiah dalam rangka
mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang alam semesta, termasuk
fenomena fisika, matematis dan kehidupan social.
Istilah ilmuwan dipakai
untuk menyebut aktifitas seseorang untuk menggali permasalahan ilmuwan secara
menyeluruh dan mengeluarkan gagasan dalam bentuk ilmiah sebagai bukti hasil
kerja mereka kepada dunia dan juga untuk berbagi hasil penyelidikan tersebut
kepada masyarakat awam, karena mereka merasa bahwa tanggung jawab itu ada
dipundaknya.
B. Ciri Ilmuwan
Ciri yang menonjol pada ilmuwan terletak pada cara berpikir yang
dianut serta dapat dilihat pula pada perilaku ilmuwan tersebut. Para ilmuwan
memilih bidang keilmuan sebagai profesi, dengan demikian harus tunduk pada
wibawa ilmu karena ilmu merupakan alat yang paling mampu untuk dimanfaatkan
dalam mencari dan mengetahui kebenaran.
Seorang ilmuwan tidak cukup hanya dengan mempunyai daya kritis yang
tinggi atau pun pragmatis, namun juga
harus jujur, memiliki jiwa yang terbuka dan tekad besar dalam mencari atau
menunjukkan kebenaran, netral, yang tidak kalah penting adalah penghayatan
terhadap etika serta moral ilmu yang harus di junjung tinggi.
Seorang Ilmuwan dapat dilihat dari beberapa aspek :
- Dari cara kerja; cara kerja untuk mengungkap segala sesuatu dengan metode sains yaitu: mengamati, menjelaskan, merumuskan masalah, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisa data, membuat kesimpulan.
- Dari kemampuan menjelaskan hasil dan cara memperolehnya, misalnya jika seorang mengklaim telah melihat Gajah, maka ia harus mempu menjelaskan ciri-ciri gajah, seperti: memiliki taring, badannya besar, kupingnya lebar.
- Dari sikap terhadap alam dan permasalahan yang dihadapi.
Sikap
yang harus dimiliki oleh seorang ilmuwan antara lain adalah: hasrat ingin tahu
yang tinggi, tidak mudah putus asa, terbuka untuk dikritik dan diuji, menghargai
dan menerima masukan, jujur, kritis, kreatif, sikap positif terhadap kegagalan,
rendah hati, hanya menyimpulkan dengan data memadai.
C.
Syarat Yang Harus Dipatuhi Sebagai Seorang Ilmuwan
Ada
beberapa syarat yang harus dilalui seseorang agar layak disebut sebagai
ilmuwan, salah satunya adalah ilmuwan tersebut harus mengadakan penelitian yang
menghasilkan karya ilmiah yang bisa diterima di masyarakat, karya ilmiah
tersebut harus memenuhi sistematika-sistematika yang harus dipenuhi oleh
ilmuwan sebagai syarat agar penelitiannya layak disebut sebagai karya ilmiah.
Yang pokok dalam sistematika penulisan adalah logical sequence
(urutan-urutan logik) dari penulisan. Sistematika suatu karya ilmiah sangat
perlu disesuaikan dengan sistematika yang diminta oleh media publikasi (jurnal
atau majalah ilmiah), sebab bila tidak sesuai akan sulit untuk dimuat.
Sedangkan suatu karya ilmiah tidak ada artinya sebelum dipublikasi. Walaupun
ada keragaman permintaan penerbit tentang sistematika karya ilmiah yang akan
dipublikasi, namun pada umumnya meminta penulis untuk menjawab empat pertanyaan
berikut: (1) Apa yang menjadi masalah?; (2) Kerangka acuan teoretik apa yang
dipakai untuk memecahkan masalah?; (3) Bagaimana cara yang telah dilakukan
untuk memecahkan masalah itu?; (4) Apa yang ditemukan?; serta (5) Makna apa
yang dapat diambil dari temuan itu?.
Dalam penulisan karya ilmiah, penulis harus
secara jujur menyebutkan rujukan terhadap bahan atau pikiran yang diambil dari
sumber lain. Pemakaian bahan atau pikiran dari suatu sumber atau orang lain
yang tidak disertai dengan rujukan dapat diidentikkan dengan pencurian. Penulis
karya ilmiah harus menghindarkan diri dari tindak kecurangan yang lazim disebut
plagiat. Plagiat merupakan tindak kecurangan yang berupa pengambilan tulisan
atau pemikiran orang lain yang diaku sebagai hasil tulisan atau hasil
pemikirannya sendiri. Karya ilmiah
juga perlu dilengkapi dengan daftar pustaka, yang
memaparkan karya ilmiah lain yang digunakan sebagai rujukan. Agar dapat ditelusuri orang lain penulisan karya ilmiah rujukan
tersebut perlu memuat nama pengarang, judul karya ilmiah, tahun penerbitan,
serta penerbitnya.
D.
Peran dan Fungsi Ilmuwan
Selain memiliki ciri, sikap, dan tanggung jawab, ilmuwan tentunya
mempunyai peran dan fungsi. Berikut adalah peran atau fungsi ilmuwan yang
berkaitan langsung dengan aktivitasnya sebagai ilmuwan, meliputi:
1.
Sebagai
intelektual, ia berperan sebagai ilmuan sosial yang selalu berdialog dengan
masyarakat dan terlibat didalamnya secara intensif dan sensitif.
2.
Sebagai
ilmuwan, ia akan selalu mencoba dan berusaha untuk memperluas wawasan teoritis,
memiliki keterbukaan terhadap
kemungkinan dan penemuan baru dalam bidang keilmuan.
3.
Sebagai
teknikus, ia akan tetap terus menjaga keterampilannya dan selalu menggunakan
instrumen yang tersedia dalam disiplin ilmu yang dikuasainya.
4.
Peran
pertama mengharuskannya untuk turut menjaga martabat manusia (Daniel, 2003),
sedangkan dua peran terakhir memungkinkan ia menjaga martabat ilmunya. Fungsi
seorang ilmuawan tidak hanya berhenti pada penelaahan dan keilmuan secara
individual namun juga bertanggung jawab agar produk keilmuannya sampai dan
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas (suriasumantri, 2001).
E.
Tanggung Jawab sebagai Seorang Ilmuwan
Secara garis besar dapat di uraikan bahwa tanggung jawab pokok
ilmuwan adalah (1) Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (berpikir,
melakukan penelitian dan pengembangan, menumbuhkan sikap positif-konstruktif,
meningkatkan nilai tambah dan produktivitas, konsisten dengan proses penelaahan
keilmuan, menguasai bidang kajian ilmu secara mendalam, mengkaji perkembangan
teknologi secara rinci, bersifat terbuka, professional dan mempublikasikan
temuannya); (2) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menemukan masalah
yang sudah/akan mempengaruhi kehidupan masyarakat dan mengkomunikasikannya,
menemukan pemecahan masalah yang dihadapi masyarakat, membantu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, menggunakan hasil penemuan untuk kepentingan
kemanusiaan, mengungkapkan kebenaran dengan segala konsekuensinya dan
mengembangkan kebudayaan nasional.
Selain yang tersebut di atas, sebagaimana yang telah disinggung
bahwa ilmuwan memiliki tanggung jawab sosial, moral, dan etika. Dan berikut ini
akan di uraikan berbagai tanggung jawab ilmuwan yang berkenaan dengan sosial,
moral dan etika.
a.
Tanggung
Jawab Sosial
Tanggung jawab sosial ilmuwan adalah suatu kewajiban seorang
ilmuwan untuk mengetahui masalah sosial dan cara penyelesaian permasalahan sosial.
beberapa bentuk tanggung jawab sosial ilmuwan, salah satunya, seorang ilmuwan
harus mampu mengidentifikasi kemungkinan permasalahan sosial yang akan
berkembang berdasarkan permalahan sosial yang sering terjadi dimasyarakat.
b.
Tanggung
Jawab Moral
Tanggung jawab moral tidak dapat dilepaskan dari karakter internal
dari ilmuwan itu sendiri sebagi seorang manusia, ilmuwan hendaknya memiliki
moral yang baik sehingga pilihannya ketika memilih pengembangan dan pemilihan
alternatif, mengimplementasikan keputusan serta pengawasan dan evaluasi
dilakukan atas kepentingan orang banyak, bukan untuk kepentingan pribadinya
atau kepentingan sesaat. Moral dan etika yang baik perlu kepekaan atas rasa
bersalah, kepekaan atas rasa malu, kepatuhan pada hukum dan kesadaran diketahui
oleh Tuhan. Ilmuwan juga memiliki kewajiban moral untuk memberi contoh
(obyektif, terbuka, menerima kritik, menerima pendapat orang lain, kukuh dalam
pendirian yang dianggapnya benar, berani mengakui kesalahan) dan mampu
menegakkan kebenaran. Sehingga ilmu yang dikembangkan dengan mempertimbangkan
tanggung jawab moralnya sebagai seorang ilmuwan dapat memberikan kemaslahatan
bagi umat manusia dan secara integral tetap menjaga keberlangsungan kehidupan
lingkungan di sekitarnya dan dapat tergajanya keseimbangan ekologis (Basuki,
2009).
c.
Tanggung
Jawab Etika
Kemudian tanggung jawab yang berkaitan dengan etika meliputi etika
kerja seorang ilmuwan yang berkaitan dengan nilai-nilai dan norma-norma moral
(pedoman, aturan, standar atau ukuran, baik yang tertulis maupun tidak
tertulis) yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam
mengatur tingkah lakunya; kumpulan asas atau nilai moral (Kode Etik) dan ilmu
tentang perihal yang baik dan yang buruk. Misalnya saja tanggung jawab etika
ilmuwan yang berkenaan dengan penulisan karya ilmiah, maka kode etik pada
penulisan karya ilmiah harus memenuhi beberapa kriteria, yaitu sebagai berikut:
OBYEKTIF, (berdasarkan kondisi faktual), UP TO DATE, (yang ditulis merupakan perkembangan ilmu paling akhir), RASIONAL, (berfungsi sebagai wahana penyampaian kritik
timbal-balik), RESERVED, (tidak overcliming, jujur, lugas dan tidak
bermotif pribadi), EFEKTIF dan EFISIEN, (tulisan sebagai alat komunikasi yang berdaya
tarik tinggi).
F.
Pelanggaran Etika Ilmiah
Pelanggaran etika ilmiah sering terjadi, hal ini terjadi baik
secara sengaja maupun tidak sengaja. Pada umumnya pelanggaran etika ilmiah
berkisar pada tiga wilayah, yaitu:
1.
Fabrikasi
data --à ‘mempabrik’ data atau membuat-buat data yang sebenarnya tidak ada
atau lebih umumnya membuat data fiktif.
2.
Falsifikasi
data --à
bisa berarti mengubah data sesuai dengan keinginan, terutama agar sesuai dengan
kesimpulan yang ‘ingin’ diambil dari sebuah penelitian.
3.
Plagiarisme;
Plagiarisme ---à mengambil kata-kata atau kalimat atau teks orang lain tanpa
memberikan acknowledgment (dalam bentuk sitasi) yang secukupnya
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ilmuwan secara etimologi bermakna orang yg ahli atau banyak
pengetahuannya mengenai suatu ilmu, sedangkan menurut terminologi ilmuwan
banyak sekali peneliti atau para cendikia yang mencoba untuk memberi definisi
mengenai ilmuwan salah satunya adalah sebagaimana dalam pandangan McGraw-Hill
Dictionary Of Scientific and Technical Term, ilmuwan adalah seorang yang
mempunyai kemampuan dan hasrat untuk mencari pengetahuan baru, asas-asas baru,
dan bahan-bahan baru dalam suatu bidang ilmu.
Dengan demikian orang yang disebut sebagai Ilmuwan harus memiliki
ciri-ciri sebagai ilmuwan yang dapat dikenali lewat paradigma serta sikapnya
dalam kehidupan sosial, memiliki daya kritis yang tinggi, jujur, bersifat
terbuka, dan netral. Selain itu pula seorang ilmuwan harus patuh pada
sistematika penulisan karya ilmiah serta syarat-syarat yang berkenaan dengan
kode etiknya.
Peran dan fungsi ilmuwan dalam masyarakat juga perlu
diperhitungkan, karena ilmuwan merupakan orang yang dapat menemukan masalah
spesifik dalam ilmu. Selain itu, ilmuwan pula terbebani oleh tanggung jawab,
tanggung jawab yang diemban oleh ilmuwan meliputi tanggung jawab sosial, moral,
dan etika.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah mengenai pelanggaran etika
ilmiah yang wajib dihindari oleh para ilmuwan adalah fabrikasi data,
falsifikasi data, dan plagiarisme.
3.2
Saran
Saran yang dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Memberikan
motivasi pada para pembaca khususnya bagi para ilmuwan-ilmuwan muda.
DAFTAR PUSTAKA
The, Liang Gie.
2000. Pengantar Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Liberty.
Syamsir,
Elvira. 2009. Tanggung Jawab Ilmuwan. file:///E:/tanggung%20jwb%20ilmuwan/TANGGUNG_JAWAB_ILMUWAN.htm. Diakses pada 13 Januari 2010. 00.21 WIB.
Basuki, Ahmad.
2008. Menggugat Moral Ilmuwan (dimuat pada artikel opini Bengawan pos).
http://achmadbasuki.files.wordpress.com/2008/07/menggugat-moral-ilmuwan_bengpos050902.doc.
Di akses pada 13 Januari 2010. 01.47 WIB.
http://developer.ning.com/profiles/blog/show?id=1185512%3A111905. Di akses pada 13 Januari 2010. 01.47 WIB.
Dhaniel,
Dhakidae. 2003. Cendikiawan dan Kekuasaan Dalam Negara Orde Baru.
Jakarta: Gramedia.
Suriasumantri,
Jujun S. 2001. Filsafat Ilmu: Sebuah Perngantar Populer. Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar